Sebuah Penghargaan untuk Sang Kapten Muslimah


REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA--Menjadi bagian dari kelompok minoritas tak harus membuat seseorang menutup diri dan tak bisa berkarya. Kapten Mona Shindy adalah contoh baik dalam hal ini. 

Mona adalah insinyur persenjataan yang menjadi salah satu petinggi di jajaran Angkatan Laut (AL) Australia. Belum lama ini, ia dianugerahi penghargaan Telstra NSW Business Woman 2015 atas kemampuannya mempertahankan semangat yang kuat di tengah keragaman budaya selama berkarier di Angkatan Laut Australia. Mona pun menjadi Muslimah pertama di jajaran AL Australia yang menerima penghargaan ini.

Telstra NSW Bisnis Woman adalah anugerah yang diberikan untuk menghargai kerja keras kaum wanita Australia. "Saya suka menginspirasi orang untuk menjadi inovatif dan melangkah keluar dari zona nyaman mereka untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda," kata Mona seperti dilansir onislam.net,belum lama ini.

Perjalanan karier Mona di kapal perang Australia dimulai sejak 26 tahun silam. Ketika itu, Mona yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas di Canberra melakukan uji rudal di Samudra Pasifik.

Banyak hal yang telah dicapai Mona selama 26 tahun bertugas di AL Australia. Salah satunya mewakili negaranya dalam program "Australian Air Warfare Destroyer" di Washington DC, Amerika Serikat.

Bagi Mona, menjadi wanita yang menggeluti dunia persenjataan bukanlah perkara mudah. Sebab, di masa-masa awal berkarier, ia harus bekerja lebih keras agar kemampuannya diakui. "Saya harus menunjukkan kompetensi agar benar- benar bisa diterima sebagai anggota," katanya.

Belum lagi identitasnya sebagai Muslim tak begitu saja bisa diterima di lingkungannya saat itu. Tantangan berat ia hadapi saat bulan Ramadhan. Betapa tidak, saat berpuasa, ia "dipaksa" ikut makan bersama rekannya yang lain atau tidak makan sama sekali.

Namun, Mona tak menghadapi tantangan itu dengan amarah. Sebaliknya, ia berusaha sabar. Kesabaran itu terbukti membuahkan hasil. Kini, lingkungan kerjanya dapat menerima dirinya dengan baik sebagai Muslim. Ia pun dipercaya menempati posisi sebagai Kepala Penasihat Strategis Urusan Kebudayaan AL Australia. Ia juga pernah mendapat penghargaan Servic Cross dalam perayaan Australia Day.

Belajar dari pengalaman hidupnya, Mona ingin mengajak orang-orang, khususnya Muslim, untuk selalu jujur pada diri sendiri tanpa harus takut didiskriminasi. Sebab, menurut dia, setiap orang perlu dihormati atas perbedaan pandangan yang dimiliki.

Mona juga mendorong umat Islam di Australia untuk bergabung dalam jajaran militer negeri itu. Saat ini, dari sekitar 45 ribu personel militer Australia, sebanyak 100 orang di antaranya adalah Muslim. Nah, dari 100 Muslim itu, hanya 27 orang yang bertugas di AL Australia. Kapten Mona Shindy salah satunya. c16, ed: Wachidah Handasah

0 Response to "Sebuah Penghargaan untuk Sang Kapten Muslimah"

Post a Comment