Desain apik bujuk konsumen untuk membeli

Desain apik bujuk konsumen untuk membeli


SinnerligImage copyrightInter IKEA Systems BV
Image captionKoleksi Sinnerlig dari Ikea.

Kalau belakangan ini Anda merasa beberapa produk demikian menarik hati Anda, inilah penjelasannya.
Ikea punya beberapa kejutan untuk pengunjungnya pada musim gugur ini. Pelanggan, yang biasanya melihat barang-barang plastik di lorong toko, akan menemukan perabot rumah tangga yang dibuat dengan bahan gabus yang sebenarnya lebih cocok untuk tutup botol ketimbang untuk bangku.
Namun penawaran ini bukan sekadar meramaikan produk mereka yang sudah ada. Toko furnitur asal Swedia ini berusaha meningkatkan pengalaman pelanggan yang berusaha menemukan jalan mereka di antara lorong-lorong toko.
Untuk menciptakan pengalaman baru ini, para perancang bekerja selama hampir tiga tahun di dalam “lorong gembira” Ikea, di mana beberapa tim mencoba ratusan ide untuk menciptakan satu koleksi rancangan yang cerdas.
Namun kemudian Ikea mencoba rancangan yang lebih luar biasa lagi.
Ikea beralih ke Studioilse, sebuah firma desain berkantor di London yang terkenal dengan rancangan rumah mewah mereka, untuk membuat barang-barang yang membuat pembeli merasakan adanya “sentuhan tangan manusia” pada barang-barang mereka – dibandingkan dengan produk mereka selama ini.
“Biasanya barang Ikea segala sesuatu terasa seperti barang jadi dan tampak seperti buatan pabrik,” kata Hugh MacDonald, brand manager Studioilse.

SinnerligImage copyrightInter IKEA Systems BV
Image captionKoleksi Sinnerlig dari Ikea.

Selain bangku bar yang dilapisi gabus, termasuk dalam koleksi Sinnerlig adalah 30 benda, di antaranya teko keramik, botol kaca bergaya vintage dan bantal anyaman yang terasa buatan tangan.

Penjualan

Terinspirasi oleh kerja sama ini, Ikea membuang lapisan antinoda, yang kerap menimbulkan efek plastik dan membiarkan bahan-bahan itu terlihat seperti tak diproses sepenuhnya.
Kami ingin berfokus “pada sentuhan dan perasaan terhadap benda” kata manajer desain Ikea, Marcus Engman.
Lebih dari lima tahun terakhir, perusahaan-perusahaan besar telah mulai menggunakan firma desain kelas satu untuk tak sekadar merancang ulang produk.


Mereka berusaha mengoptimalkan penjualan dengan membawa rancangan yang inovatif kepada publik untuk mewakili merek mereka, sekaligus memberi pengalaman unik kepada pelanggan.
“Dunia belanja telah makin kecil dan berbagai barang mudah dibandingkan antara satu merek dengan lainnya,” kata Owen Foster, kepala departemen rancangan industri pada Savannah College of Art and Design, di Georgia.
Jumlah murid masuk di sekolah itu tumbuh sebesar 25% dalam empat tahun terakhir sebagiannya didorong karena banyaknya permintaan jasa desain, katanya. Kini, “lebih banyak tuntutan untuk menciptakan pengalaman, yang datang bersamaan dengan produk”.

Berteman dengan pelanggan

Firma desain kini sangat memfokuskan diri merancang berdasarkan pengalaman orang dalam menggunakan barang-barang itu dalam kenyataannya, kata Jonas Damon, direktur kreatif Frog Design yang berkantor di New York.
Frog Design bekerja dengan Sound United, merk perangkat audio yang ditujukan bagi musisi profesional yang ingin teknologi terkini bisa menarik bagi orang yang selalu membeli perangkat terbaru ketika diluncurkan.
Para perancang dari Frog berkeliling di San Francisco dan Silicon Valley untuk memahami apa yang diinginkan oleh para penentu trend dan mereka bekerja untuk menciptakan tiga produk terpisah untuk melayani berbagai jenis pembeli, tidak sekadar para pelanggan Sound United yang umumnya adalah para musisi.

Frog DesignImage copyrightFrog Design
Image captionDiinginkan eksekutif Silicon Valley dan musisi profesional?

“Kami bertemu berbagai jenis pendengar yang jadi sasaran bagi rancangan kami, dan berdasarkan pengetahuan akan hal itu, kami mencoba membuat 'kisah' bagi produk yang kami rancang,” said Damon. “Pengertian lain dari kemewahan adalah sesuatu yang personal,” kata Damon lagi.
Ketimbang menambah bahan-bahan yang dimodifikasi dan fitur baru, firma ini memfokuskan diri pada bagaimana keinginan kelompok orang berbeda untuk "mengalami" produk itu.
Ini adalah jenis pengembangan gagasan pada rancangan yang biasanya dipakai oleh firma seperti IDEO dan Frog, serta yang lainnya.
Kami “tiba pada kesadaran bahwa orang tidak selalu membeli karena kualitas akustik dan mereka mempertimbangkan 'kepribadian' produk itu,” ujar Damon.
Di antara berbagai produk: satu ditujukan pada pecinta musik yang sadar desain, lengkap dengan speaker berbentuk silinder yang dihubungkan dengan tablet digital atau telepon cerdas serta pengeras suara berbentuk minimalis untuk hiburan di rumah.

SIlinder suaraImage copyrightFrog design
Image captionSIlinder suara Sound United.

Ketika pengalaman sejajar dengan kemewahan

Agar yakin, perusahaan desain telah lama bekerja sama dengan perusahaan untuk menciptakan sesuatu yang spesial. Namun dalam kira-kira sepuluh tahun terakhir, firma khusus desain telah semakin menyatukan antara penciptaan dan penyajian produk kepada publik, kata Matthew Locsin, direktur Doblin, departemen praktik inovasi dari Deloitte.
“Berbagai fitur bisa ditiru dengan cepat,” kata Locsin. Maka perusahaan ingin menyasar pada pengalaman yang dimiliki oleh pembeli, mulai dari cara mereka membeli hingga bagaimana mereka merasakan produk tersebut.
Contohnya, mesin pembuat kopi espresso, Nespresso, menggunakan strategi berbeda ketimbang pesaingnya untuk menjual mesin mereka melalui toko eceran mewah yang berdiri sendiri, kata Locsin.


Bagi beberapa perusahaan, mengolah bagian pengalaman dari penawaran mereka tak berhubungan dengan produknya sendiri. Nate Clinton, direktur strategi produk di Cooper, San Francisco, bekerja dengan United Airlines untuk menciptakan pengalaman mewah yang diimpikan oleh para pelanggan setia mereka.
Dengan menggunakan gambar pemandangan indah beresolusi tinggi, Cooper menggarisbawahi keuntungan terbang dengan menggunakan first class atau kelas satu secara gratis, maka para pelanggan yang berada di peringkat keanggotaan agak di bawah dalam program United’s Mileage Plus akan tertarik untuk menambah poin mereka.
Maka masuk ke dalam program kesetiaan terbang dengan United rasanya seperti melihat-lihat majalah perjalanan bergambar mewah.
“Ini cara bagi orang yang bepergian dengan kelas nonbisnis … untuk merasakan kemewahan yang suatu saat bisa mereka nikmati ketika mereka terbang denganfirst class ke Paris,” kata Clinton, yang timnya sekarang sedang bekerja untuk interface yang baru ini.
Anda bisa membaca artikel ini dalam bahasa Inggris di sini, How design is changing what you buy dan jika Anda berminat pada artikel sejenis, BBC Capitalbanyak menerbitkannya.
  • Sumber : http://www.bbc.com
  •                 : Alina Dizik BBC Indonesia

0 Response to "Desain apik bujuk konsumen untuk membeli"

Post a Comment