Identitas mereka yang menjadi korban serangan di Paris.



Berbagai informasi mengenai 129 korban tewas dalam serangan di Paris mulai muncul.
Pemerintah Prancis sudah membuat hotline dan situs untuk mendaftarkan orang-orang yang masih hilang setelah serangan tersebut. Seorang korban tewas adalah Nick Alexander asal Inggris yang saat itu sedang menjual merchandise di konser Eagles of Death Metal di gedung konser Bataclan.
Keluarganya, lewat sebuah pernyataan, mengatakan, "Nick bukan hanya saudara laki-laki kami, anak, dan paman, tapi dia adalah teman semua orang, ramah, humoris, dan sangat setia. Nick meninggal saat melakukan pekerjaan yang ia sukai."

#RechercheParis

Tagar #rechercheParis (mencari Paris) dan #rechercheBataclan digunakan di Twitter untuk menyebarkan foto dan nama orang-orang yang masih hilang. Halaman Je Suis Charlie di Facebook yang dibuat setelah serangan Charlie Hebdo pada Januari lalu kini juga mengunggah foto dan menanyakan informasi orang-orang yang belum kembali sejak Jumat.
Beberapa nama korban yang muncul lewat media sosial dan berita lokal adalah:
  • Djamila Houd, 41, berasal dari Paris barat - "Semua ibu merasakan kesedihan ibu Djamila," kata harian lokal.
  • Thomas Ayad, 34, dari Amiens - yang bekerja utnuk Mercury Records, divisi Universal Music Prancis yang hadir di Bataclan bersama dua koleganya.
  • Presiden Universal Music Prancis Pascal Negre mengatakan lewat Twitter dua karyawannya, Marie dan Manu, adalah korban tewas pada Jumat (13/11).
  • Seorang pria yang dipanggil "Dado", 44, dari Ceyrat, daerah Auvergne. Pria yang bekerja di kantor pajak tersebut dan masih lajang sedang berada di Bataclan, menurut France 3.
  • Pemain sepakbola Prancis Lassana Diarra mengatakan via Twitter bahwa dia kehilangan sepupunya, Asta Diakite, dalam penembakan. Menurut Diarra, Diakite seperti kakak perempuannya. Diarra tengah bermain melawan Jerman di Stade de France, salah satu lokasi serangan, pada Jumat malam naas tersebut.
  • Cedric Mauduit, pegawai kantor pemerintah setempat dari Calvados di Normandy - dia sedang berada di Bataclan bersama lima temannya.
  • Mathieu Hoche, wartawan stasiun televisi berita France 24 meninggal di Bataclan. Dia masih muda dan punya anak laki-laki usia enam tahun, kata koleganya.
  • Guillaume B Decherf, wartawan majalah Les Inrocks, sedang berada di Bataclan. Ayah dua anak ini baru menulis tentang album terbaru Eagles of Death Metal.
  • Seorang alumni London School of Economics (LSE) juga jadi korban tewas. Valentin Ribet lulus dari magister hukum pada 2014 dan bekerja di Paris. Profil Linkedin-nya menyatakan bahwa dia bekerja untuk hukum kriminal dan kejahatan kerah putih di firma Hogan Lovells.
Beberapa korban dari negara lain termasuk:
    • Nohemi Gonzalez, 23, mahasiswa asal El Monte, California, AS yang sedang belajar di Strate College of Design in Paris.
    • Belgia sudah menyatakan bahwa dua warganegaranya jadi korban.
    • Seorang warganegara Swedia juga tewas dan lainnya terluka, menurut menteri luar negeri Swedia pada televisi Swedia.
    • Dua warga Romania menjadi korban tewas, mengutip kementerian luar negeri negara itu.
    • Associated Press mengatakan, dua warganegara Meksiko termasuk dalam korban tewas.
    • Warganegara Spanyol, Alberto Gonzalez Garrido, 29, tewas di Bataclan.
    • Dua warga Tunisia, perempuan kakak beradik usia 34 dan 35 juga tewas, menurut BFM TV. Mereka tengah merayakan ulang tahun seorang teman perempuan.
    • Seorang pria Portugis usia 63 yang pindah dan tinggal di Paris juga tewas akibat ledakan di dekat Stade de France, menurut pemerintah Portugal.

  • Sumber : http://www.bbc.com

0 Response to "Identitas mereka yang menjadi korban serangan di Paris."

Post a Comment