Berita Nyata, Banda Aceh - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan
Kota Pusaka Indonesia tahun 2016 resmi dibuka Walikota Banda Aceh, Hj
Illiza Sa’aduddin Djamal SE, di Museum Rumoh Aceh,
Banda Aceh.
Rapat kerja yang diikuti oleh
Bupati/Walikota anggota JKPI ini melahirkan sejumlah rekomendasi.
Setelah sesi pembukaan oleh Illiza yang merupakan Ketua Presidium JKPI,
rapat dilanjutkan dengan sejumlah agenda dan kemudian melahirkan
sejumlah rekomendasi.
Dipimpin Direktur Eksekutif JKPI Pusat,
Nanang Asfarinal forum ini memberika kesempatan kepada sejumlah peserta,
yakni Kabupaten/Kota calon anggota baru JKPI menyampaikan frofil dan
potensi daerahnya sehingga dianggap layak masuk sebagai anggota JKPI.
“Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten
Siak, Kota Sabang, dan Kabupaten Pasawaran merupakan anggota baru JKPI,
apakah forum setuju” tanya Nanang yang dijawab serentak oleh anggota
JKPI dengan kata setuju.
Keabsahan Halmahera Barat, Siak, Sabang
dan Pasarawan sebagai anggota baru JKPI ditandai dengan pemberian SK
oleh Ketua Presidium JKPI, Illiza Sa’aduddin Djamal SE.
Selain memutuskan menambah anggota baru,
Rakernas yang ke-V ini juga menetapkan Gianyar Bali sebagai tuan rumah
Rakernas tahun 2017.
Sebelumnya saat membuka Rakernas, Illiza
menyampaikan sejak didirikan pada 25 Oktober 2008, JKPI telah mengalami
berbagai kemajuan, diantaranya pertumbuhan jumlah anggota dan telah
berhasil menyelenggarakan berbagai even yang kemudian mampu mendodorong
peningkatan kualitas Kota/Kabupaten Kota Pusaka di Indonesia.
Rekomendasi dan rumusan strategis yang
lahir di Rakernas 2016 diharapkan dapat mengembangkan kerjasama diantara
kota-kota yang mempunyai pusaka alam dan pusaka budaya, mengembangkan
kerjasama para pemangku kepentingan, mendorong peran aktif masyarakat
dalam pelestarian pusaka dan pengembangan yang positif dalam kehidupan
bermasyarakat. Harapan lainnya, dapat menginventarisasi kekayaan warisan
pusaka dari anggota JKPI dan mengembangkan pemahaman keberagaman alam
dan budaya untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
sebagai wadah promosi pusaka yang ada bagi anggota JKPI.
Terkait dengan tema Rakernas ‘Kutaraja,
Menuju Kota Warisan Dunia’, Illiza menjelaskan tema ini sengaja dipilih
untuk memperkuat semangat kerja mendorong pengakuan UNESCO akan Banda
Aceh selaku salah-satu anggota JKPI sebagai Kota Pusaka warisan dunia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Illiza
kembali menyampaikan bahwa Banda Aceh khususnya dan anggota JKPI umumnya
butuh perhatian dan perbaikan dan peningkatan berbagai cagar budaya
pusaka yang tersebar di beberapa tempat agar berbagai catatan sejarah
kualitas Aceh masa silam dapat ditampilkan lebih konfrehensif, sehingga
akan berpengaruh baik ketika harus dilakukan verifikasi dan penilaian
oleh pihak berwenang yang akan mengukuhkan Banda Aceh sebagai Kota
Pusaka Warisan Dunia.
“Terhadap hal ini, selain kepada
Pemerintah Aceh, kami juga mohon dukungan dan perhatian dari Kementerian
PMK, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia untuk dapat berkontribusi terhadap berbagai kebutuhan
dalam rangka membangun lebih utuh beberapa situs cagar budaya Kutaraja
serta peningkatan promosi kebudayaan serta pariwisata Banda Aceh sebagai
destinasi Wisata Islami Dunia ke level International” harap Illiza.
Berikut poin-poin Rekomendasi Rakernas JKPI 2016:
- Pentingnya meningkatkan kerjasama antara sesama anggota JKPI untuk mempromosikan kegiatan pelestarian pusaka yang tersebar di seluruh Indonesia.
- Mendata seluruh aset pusaka yang ada di Indonesia untuk kemudian dapat dijadikan sebuah buku dalam rangka mempromosikan sejarah Indonesia ke mata dunia.
- Rakernas Tahun 2017 direncanakan akan dilaksanakan di Kota Gianyar, Bali.
- Kemenko PMK RI menjadi Organisasi Induk JKPI yang akan memfasilitasi program/kegiatan lintas kementrian.
- Forum Rakernas JKPI Ke-V 2016 menerima anggota baru dalam keanggotaan JKPI, yakni: Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Siak, Kota Sabang, dan Kabupaten Pasawaran.
- Memberikan masukan kepada Presiden RI yang pernah menjadi bagian dari JKPI, agar dapat membantu memfasilitasi rapat lintas kementrian dan lembaga terkait dengan permasalahan aset pusaka yang ada di daerah-daerah.
- Agar adanya Dana Alokasi Khusus Cagar Budaya yang diperuntukkan untuk pemugaran dan pemeliharaan situs-situs cagar Budaya.
- Perlu adanya Master Plan terkait penataan kawasan cagar budaya/pusaka.
- Melaporkan progress capaian Satu Dekade JKPI pada Presiden di tahun 2018.
- Agar bantuan dari Pemerintah Pusat tidak hanya bersifat fisik, namun juga bersifat Sosialisasi dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian cagar budaya dan nilai-nilai budaya.
- Adanya gagasan untuk pemberian Pusaka Award dari pemerintah Indonesia bagi Kabupaten/Kota sebelum memasuki level Warisan Kota Dunia.
- Perlu kejelasan terkait dengan regulasi dan peraturan yang ada di level nasional terkait dengan upaya-upaya pelestarian/revitalisai cagar budaya.
- Perlu membangun Website JKPI, yang kemudian dapat dijadikan sebagai media komunikasi antar sesama anggota JKPI. (mkk)
Sumber : http://www.bandaacehkota.go.id
0 Response to "Rakernas JKPI 2016 Lahirkan Sejumlah Rekomendasi"
Post a Comment