NAMA populernya Juan Azmi, aslinya Khairul Azmi. Putra asal Bireuen ini sedang menapaki karir di dunia film. Berangkat dari kampung dengan tekad kuat, menundukkan Jakarta. Hasilnya, sejumlah film sudah berhasil ia bintangi. Memang belum jadi bintang utama. Melainkan masih memainkan peran-peran pembantu.
Dalam film “WR Soepratman” misalnya, ia berperan sebagai bendarhara. Film lain, “The Reid II”. Di film laga yang menyedot banyak perhatian itu, ia beraksi sebagai petarung. Film selanjutnya “Skakmat” yang dirilis akhir 2015 silam. Juan juga mulai merambah dunia modeling dan bintang iklan seperti untuk produk Sampoerna Hijau, Minak Jinggo, Nivea, dan lain-lain.
Ia lahir di Kota Juang, Bireuen, 26 Oktober 1990. Ayahnya Drs H Sulaiman Alfasyimi MA (almarhum) dan ibunya Cut Ummi Salamah. Juan adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik yang laki-laki bernama Husnul Hidayat, dan yang perempuan Cut Irhamna Heriyanti.
Sejak di Aceh, Juan sudah aktif di dunia olahraga dan entertainment. Olahraga yang ia geluti Shorinji Kempo (ban Hitam dan sebagai atlet Provinsi Aceh). Sementara di dunia hiburan ia terlibat dalam film-film Aceh dan video klip lagu-lagu Aceh. Ia hijrah ke Jakarta Maret 2012. Tujuannya mengembangkan bakat seni. Berharap ada tuah dan mengubah kehidupan.
Impian tak seindah kenyataan. Saat tiba di Jakarta, ia harus berjibaku mempertahankan hidup. Juan lalu melamar kerja dan diterima di perusahaan jasa keamanan. Di perusahaan itu ia menjabat Kepala Unit Pusat Komando Pengendali (Kanit Puskodal) untuk divisi guard, yang membawahi ratusan sekuriti dan bodyguard yang tersebar di Jabodetabek dalam lingkup perusahaan itu.
Merasa sudah mulai mapan, Juan lalu mencoba meneruskan niat di dunia entertainment. Setiap hari libur kerja, ia giat casting film dan iklan. Dan perlahan-lahan mulai main sebagai featuring atau supporting talent di iklan TVC atau billboard. Lalu lolos dan main di film nasional “WR. Soepratman.” Ia memerankan Amir Syarifuddin (bendahara Kongres Sumpah pemuda). Itu adalah film perdananya.
Di film laga “The Reid II”, Juan Azmi lolos karena kemahirannya sebagai atlet bela diri. Pihak produser memilih pemain-pemain supportingnya dari atlet Indonesia dan harus melewati proses casting yang sangat ketat dan latihan fisik yang berat. “Dan saya lolos untuk itu. Alhamdulillah,” kata Juan, kepada Serambi.
Peruntungan mulai memihak. Ia pun mulai masuk ke kancah fotografi sebagai model photoshoot product pakaian dan aksesoris pria. “Dan saya pun semakin jauh menuju ke arah entertainment,” ceritanya.
September 2014, ia dihadapkan pada pilihan sulit. Memilih karir di bidang dunia hiburan atau bekerja sebagai pengelola jasa keamanan. Setelah ditimbang-timbang, Juan memutuskan berkarir di dunia seni, seperti yang dicita-citakannya sejak awal keberangkatan dari tanah kelahiran.
“Sekarang saya terus berjuang mendapatkan tempat di dunia hiburan. Saya sendirian, saya kesepian,” kata Juan Azmi. Ia sangat mengharapkan dukungan semua pihak, terutama dari segenap rakyat Aceh. “Tantangannya luar biasa. Tapi saya harus kuat menghadapinya,” kata Juan. Ia paham, hidup adalah pilihan, dan harus diperjuangkan.(fikar w eda)
0 Response to "Juan Azmi, Putra Aceh Berkarir di Film Nasional"
Post a Comment